Mentan Amran Bongkar Biang Kerok Kenaikan Harga Beras Meski Stok Melimpah

by -108 views
Poto : ilustrasi harga beras premium dan media di pasar induk

Jakarta, — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap penyebab utama di balik lonjakan harga beras yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, meskipun stok nasional terpantau melimpah. Ia menuding adanya praktik sabotase distribusi yang menyebabkan terganggunya pasokan ke pasar.

Amran menyebut, pada awal Mei 2025, Indonesia memiliki cadangan beras nasional lebih dari 4 juta ton—angka yang disebutnya sangat aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun, kondisi ini tidak sejalan dengan realita di pasar, di mana harga beras justru mengalami kenaikan.

“Ini tidak normal. Stok kita melimpah, tetapi harga tetap naik. Ada yang tidak beres dalam distribusinya,” ujar Amran dalam pernyataan pers yang disampaikan di Jakarta.

Ia mengungkap bahwa pihaknya menemukan adanya indikasi sabotase dari pelaku usaha, terutama yang berkaitan dengan aktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Menurut Amran, stok di pasar tersebut tetap stabil di angka 55.000–57.000 ton, sementara rata-rata distribusi harian berkisar 2.000 hingga 2.700 ton. Namun, distribusi tersebut tidak berpengaruh menurunkan harga, karena suplai ke pasar diduga sengaja ditahan.

“Kami menduga ada oknum yang bermain. Mereka tidak mengedarkan beras yang ada agar harga naik. Ini sabotase, dan kami tidak akan diam,” tegasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berjanji akan meningkatkan pengawasan distribusi dan menindak tegas pihak-pihak yang diduga menahan pasokan demi keuntungan pribadi. Amran menegaskan bahwa tindakan semacam ini merugikan petani dan konsumen, serta mengganggu stabilitas pangan nasional.

Kementan juga meminta dukungan dari aparat penegak hukum dan lembaga terkait untuk mengusut dugaan permainan harga tersebut hingga tuntas