JAMBI, – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, diwarnai isu tak sedap. Beredar kabar adanya dugaan pungutan liar sebesar Rp2.000.000 (dua juta rupiah) kepada warga melalui ketua RT di wilayah tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pungutan ini diduga kuat atas perintah Camat Telanaipura dan disepakati dalam rapat di kantor Kelurahan Teluk Kenali pada tanggal 28 April 2025. Lurah Teluk Kenali disebut-sebut membebankan biaya sebesar Rp2.000.000 kepada setiap RT.
Sumber informasi juga mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp2.000.000 per RT ini di luar tanggung jawab Camat Telanaipura, Rizalul Fikri, dimana camat yhanya bertanggung jawab atas pembangunan podium utama dan honor dewan juri dalam acara MTQ tersebut selebihnya dibebankan sumbangan warga yaitu Rp 2 juta per RT.
Dugaan pungutan liar ini sontak menimbulkan keresahan di kalangan warga. Mereka mempertanyakan dasar dan peruntukan dana yang dibebankan kepada mereka melalui ketua RT. Beberapa warga mengaku keberatan dengan jumlah pungutan yang dinilai cukup besar tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Camat Telanaipura, Rizalul Fikri, belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan pungutan liar yang mencoreng persiapan dan pelaksanaan MTQ kecamatan ini. Upaya konfirmasi dari awak media belum membuahkan hasil.
Pihak Kelurahan Teluk Kenali juga belum memberikan keterangan resmi terkait rapat tanggal 28 Mei 2025 dan dugaan perintah pembebanan biaya kepada setiap RT.
Kasus dugaan pungutan liar ini tentu menjadi sorotan dan diharapkan pihak berwenang dapat segera melakukan investigasi untuk mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut serta mengambil tindakan yang diperlukan jika terbukti adanya pelanggaran.
Warga lain yang enggan ditulis nama nya,,
“Kami kecewa dengan walikota maulana,,, semua program beliau kok uang nya dari warga,, cukup lah pemilihan RT kemarin kami swadaya,,kok untuk MTQ harus swadaya lagi.. uang Pemda kemana dan untuk apa, kan aneh?? ” Pungkas warga tersebut
