Pengungkapan 2 Ton Sabu di Karimun: Operasi Terbesar dalam Sejarah Indonesia

by -34 views

Kepulauan Riau – Sebuah operasi gabungan yang melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, TNI AL, Polda Kepulauan Riau, dan BAIS TNI berhasil mengungkap penyelundupan 2 ton sabu di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Operasi ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkoba di Indonesia.

Penelusuran Panjang dan Koordinasi Lintas Instansi

Pengungkapan ini berawal dari penyelidikan intensif selama lima bulan terhadap kapal mencurigakan bernama Sea Dragon Tarawa. Kapal tersebut diketahui berlayar dari kawasan Laut Andaman—wilayah yang dikenal sebagai bagian dari segitiga emas perdagangan narkoba internasional—menuju Indonesia.

Melalui koordinasi lintas instansi, tim gabungan kemudian menggelar operasi penyergapan pada Jumat malam, 2 Mei 2025 pukul 23.00 WIB. Operasi dilakukan di perairan Indonesia dengan dukungan armada laut, termasuk dua kapal patroli Bea Cukai (BC 20003 dan BC 20007), dua kapal perang TNI AL (KRI Surik 645 dan KRI Silea 858), serta pasukan khusus dari BNN, Polda Kepri, dan BAIS TNI.

Barang Bukti dan Pelaku Diamankan

Dalam operasi tersebut, petugas menemukan 2 ton sabu yang disembunyikan dalam ratusan kemasan plastik bening dan warna-warni. Barang bukti tersebut disusun rapi dalam kardus besar dan tersebar di beberapa bagian kapal.

Sebanyak enam tersangka berhasil diamankan dan langsung dibawa ke darat untuk pemeriksaan intensif. Dalam konferensi pers yang digelar BNN, keenam pelaku dihadirkan dalam seragam tahanan oranye. Mereka diduga merupakan bagian dari sindikat besar yang terhubung dengan jaringan internasional.

Kaitan dengan Jaringan Internasional

Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, mengungkapkan bahwa kapal Sea Dragon Tarawa diduga kuat terafiliasi dengan jaringan narkoba internasional Golden Triangle, yang mencakup wilayah Thailand, Myanmar, dan Laos. Lebih jauh lagi, penyelundupan ini diyakini dikendalikan oleh seorang warga negara Indonesia yang kini berstatus buron dan tinggal di luar negeri.

“Ini adalah bentuk nyata dari ancaman lintas negara. Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga jalur lintas perdagangan narkotika internasional,” ujar Marthinus.

Langkah Lanjutan

Penyelidikan lanjutan tengah dilakukan untuk membongkar seluruh jaringan pelaku, termasuk identifikasi pihak-pihak yang berperan sebagai pengendali dan pemodal. Pemerintah juga berkomitmen meningkatkan pengawasan di jalur laut, khususnya di wilayah-wilayah rawan penyelundupan.

Keberhasilan operasi ini disebut sebagai tonggak besar dalam perang melawan narkotika, sekaligus peringatan bahwa Indonesia harus terus memperkuat sistem intelijen dan penegakan hukum lintas sektor.